Belajar Psikologi Marketing Jadikan Bisnis Makin Laris

Belajar Psikologi Marketing Jadikan Bisnis Makin Laris

Dalam dunia bisnis, marketing berperan sebagai ujung tombak perusahaan. Tanpa adanya marketing, Anda akan kesulitan untuk memasarkan produk atau jasa perusahaan Anda. Marketing juga berperan untuk menghubungan produk/jasa Anda ke tangan konsumen. Banyak sekali strategi marketing yang dapat Anda coba untuk menaikkan omset penjualan produk Anda. Mulai dari direct selling, iklan berbayar, social media marketing, search engine optimization, inbound marketing, dan masih banyak lagi.

Sama halnya dengan PDKT, marketing pun membutuhkan strategi untuk mengambil hati calon konsumen produk Anda sebelum mereka memutuskan untuk membeli produk atau jasa yang Anda tawarkan. Hal tersebut membuat Anda mau tidak mau harus memahami keadaan psikologi para calon konsumen Anda. In general, teknik marketing biasanya selalu berkaitan dengan permainan psikologis, agar calon-calon konsumen tertarik dengan produk/jasa Anda dan kemudian melakukan transaksi pembelian produk yang akan menguntungkan bisnis Anda.

Apakah saat ini bisnis Anda sudah menerapkan psikologi marketing? Jika belum, sekarang saatnya untuk mempelajari sedikit tentang psikologi marketing berikut ini agar omset penjualan Anda bisa meningkat.

Sebelum mempelajari beberapa strategi psikologi marketing, ada baiknya Anda memahami definisi psikologi marketing. Psikologi marketing adalah pemahaman terkait motif-motif pendekatan yang mempengaruhi emosi dan tindakan calon customer Anda dalam memandang suatu produk atau jasa yang Anda tawarkan.

Pada era digital seperti sekarang ini, untuk mengetahui data-data customer ataupun calon customer sesuai dengan interest dan behavior mereka terhadap produk Anda menjadi lebih mudah, sehingga Anda lebih mudah menentukan strategi psikologi marketing mana yang sesuai untuk bisnis Anda.

Color Psychology

Warna memiliki dampak besar pada perilaku kita dan pemilihan warna juga tidak bisa dianggap remeh dalam konteks pemasaran. Menurut Satyendra Singh tentang psikologi warna yang terkait dengan pemasaran bahwa orang dapat mengambil keputusan tentang suatu produk dalam waktu 90 detik saja dan 62% - 90% dari keputusan tersebut didasarkan pada warna saja.

Anda bisa memelajari warna-warna apa saja yang dapat memberikan kesan tertentu dan mudah diingat oleh para customer anda. Contoh saja dalam bisnis kuliner, beberapa restoran cepat saji seperti KFC, McDonal’s, Burger King, Pizza Hut, mereka menggunakan kombinasi warna merah dan kuning. Menurut psychology color, warna merah merupakan warna terkuat diantara warna yang lainnya. Warna merah ini lebih cepat menarik perhatian, semangat, dan lebih agresif dan dipercaya dapat menumbuhkan rasa lapar dan bahagia bagi manusia. Sedangkan warna kuning melambangkan kehangatan dan kenyamanan. Jika kedua warna tersebut digabungkan, maka akan menghasilkan perpaduan warna yang mencolok sehingga dapat dengan cepat meningkatkan curiousty calon customer Anda.

Charm Pricing

Charm pricing juga sering dikenal dengan sebutan psychology pricing yang diyakini bahwa harga dapat mempengaruhi psikologi seseorang. Anda pasti sering menjumpai toko-toko yang menjual produknya dengan harga Rp99.999 atau Rp39.999. Trik itulah yang dikenal dengan charm pricing. Strategi ini membuat customer berpikir bahwa harga yang ditawarkan lebih murah. Ini berarti bahwa Rp99.999 dapat terasa seperti kurang dari Rp100.000 dari kesan pertama, meskipun hanya ada perbedaan 1 rupiah saja.

Decoy Effect

Strategi decoy effect adalah salah satu strategi yang menggunakan pengecoh harga dengan tujuan untuk memainkan psikologi customer sehingga Anda sebagai pelaku bisnis yang diuntungkan. Strategi ini biasanya digunakan oleh coffeeshop. Mereka akan menyediakan minuman dengan berbagai macam ukuran dengan harga yang tidak terpaut jauh. Minuman ini biasanya tersedia 3 ukuran. Small, medium dan large. Contohlah untuk ukuran small dijual dengan harga Rp15.000, ukuran medium seharga Rp17.000 dan ukuran large Rp20.000. Dengan strategi ini, pasti banyak konsumen akan memilih minuman berukuran large karena harganya lebih murah dan mendapatkan isi yang banyak, padahal sebenarnya customertidak membutuhkan ukuran large tersebut.

Urgency Scarcity

“Limited Edition, Grab It Fast! (Before someone else does)”

Urgency scarcity dimanfaatkan dengan menyiratkan bahwa pembeli lain akan mengambil kesempatan untuk membeli produk Anda saat mereka membaca caption diatas. Kelangkaan akan menumbuhkan rasa urgensi pada calon customer Anda. Secara psikologis, lebih sedikit peluang = ancaman bagi kebebasan kita, kebebasan untuk membeli suatu produk/jasa. Anda dapat memanfaatkan urgency scarcity dengan menunjukkan jumlah atau tenggat waktu yang terbatas. Dengan keterbatasan waktu dan jumlah yang Anda berikan, mereka akan berlomba-lomba untuk mendapatkan produk Anda.

Social Proof

Ketika Anda ingin membeli suatu produk, Anda pasti akan mempertimbangkan pembelian produk tersebut salah satunya dengan cara melihat testimoni dari pelanggan-pelanggan produk tersebut. Cara tersebut yang sering disebut dengan social proof. Jika Anda menampilkan testimoni pelanggan di halaman sosial media atau website produk Anda, maka secara psikologis calon pelanggan tersebut akan tambah yakin membeli produk Anda karena mereka sudah melihat review-review yang menunjukkan bahwa produk Anda bagus dan memuaskan.

Keempat strategi psikologi marketing tersebut bisa Anda terapkan mulai sekarang. Tetapi, ada baiknya Anda melakukan riset terlebih dahulu terhadap target market bisnis Anda dan memilih strategi mana yang sesuai untuk bisnis Anda untuk hasil yang lebih maksimal.