BLITAR – Sejumlah 100 ribu pengunjung yang ditargetkan pengelola Kolam Renang Penataran tampaknya sulit diwujudkan. Pasalnya, pada periode Juni-September merupakan musim pendaftaran sekolah sehingga sarana hiburan milik pemerintah ini sepi kunjungan.
Hingga tutup tahun, diprediksi ada sekitar 50 ribu pengunjung yang memanfaatkan kolam renang ini.
Untuk diketahui, awal tahun ini pemerintah daerah tidak lagi mengelola Kolam Renang Penataran. Aset pemerintah daerah itu dikelola oleh pihak ketiga yang dipilih melalui skema lelang.
BUMDesma Amanah Sejahtera menjadi pemenang lelang dengan nilai kontrak Rp490 juta setahun.
Direktur utama BUMDesma Amanah Sejahtera, Muhammad Fakih Huddin menuturkan, pemegangan wisata air tersebut dimulai pada April 2023. Bertepatan dengan momen Lebaran sehingga kunjungan mencapai 2.000 orang dalam sehari.
Baca Juga: Klarifikasi DPRD Kabupaten Blitar: Bantah Kontrak Pembangunan Jembatan Dawuhan Berdurasi Multiyears
Namun, sambung dia, kabar baik ini tidak berlangsung lama. Jumlah pengunjung mulai menurun pada Juni sampai September. “Jumlahnya menurun drastis. Tinggal puluhan orang dalam setiap hari,” terangnya.
Laki-laki 58 tahun tersebut menduga penurunan ini karena ekonomi masyarakat belum stabil pascapandemi Covid-19. Selain itu, pada bulan-bulan itu momen masuk sekolah.
“Dari Oktober hingga kini sudah ada kenaikan. Dalam sehari biasanya ada 100 sampai 200 pengunjung. Jika dikalkulasi dalam sebulan, ada setidaknya 5.000 pengunjung,” ujarnya.
Sampai akhir tahun ini, dia memprediksi sekitar 50 ribu pengunjung datang ke Kolam Renang Penataran. Jumlah ini jauh dari target yang ditetapkan yakni 100 ribu pengunjung.
Kendati begitu, setidaknya Rp 500 juta bakal dikantongi BUMDesma Amanah Sejahtera. Sebab, tiket masuk wisata buatan ini ditetapkan Rp 10 ribu per orang.
“Kita belum pernah rugi jika dihitung dari pengeluaran dan pemasukan tiap bulannya. Tetapi jika ditotal, pengeluaran operasional dari sejak awal pengelolaan ini masih belum tertutupi. Apalagi sekarang ini sudah banyak pesaing-pesaingnya. Jadi perlu inovasi-inovasi baru agar kolam renang ini tetap eksis,” ujarnya.
Artikel Terkait
Komposisi Bagi Hasil Pajak di Kabupaten Blitar Berubah, Bapenda Mulai Rumuskan Perbup Khusus untuk Payungi Hal Ini
Klaim JKN Belum Terbayarkan Penuh, PAD Mardi Waluyo Blitar Tak Optimal
Tentang Perubahan Bagi Hasil Pajak, DPRD Kabupaten Blitar Yakin Tidak Berpengaruh Signifikan Terhadap Keuangan Desa
PAD RSUD Mardi Waluyo Kota Blitar Masih Rendah, DPRD Beri Saran Agar Terus Dilirik Warga saat Persaingan Antar Rumah Sakit Tambah Ketat
RSUD Mardi Waluyo Klaim November Sudah Capai 85,95 Persen,Direktur Rsud Mardi Waluyo Sebut Klaim BPJS jadi Faktor Capaian PAD