Home » Kesehatan Reproduksi » Mengenal Vagina, Anatomi dan Cara Menjaga Kesehatannya 

Mengenal Vagina, Anatomi dan Cara Menjaga Kesehatannya 

Mengenal Vagina, Anatomi dan Cara Menjaga Kesehatannya

Bincangperempuan.com- Kebanyakan perempuan masih menolak untuk membahas tentang vagina. Kultur masyarakat yang patriaki menganggap topik ini tabu dan tidak pantas dibicara secara blak-blakan. Akibatnya banyak perempuan yang tidak mengenali dengan baik organ reproduksinya. Tidak sedikit pula ada perempuan yang mencoba mencari tahu dengan cara sembunyi-sembunyi. 

Padahal sangat penting bagi perempuan untuk mengenali vaginanya dengan baik sebagai bagian penting dari sistem reproduksi perempuan. Selain sebagai saluran untuk menstruasi dan melahirkan, vagina juga memiliki peran penting dalam kesehatan secara keseluruhan. Lewat edukasi yang tepat, vagina yang sehat dapat membuat perempuan bahagia

Anatomi dan fungsi vagina 

Vagina merupakan saluran otot yang menghubungkan bagian luar tubuh dengan rahim dan leher rahim yang menjadi jalur keluarnya darah menstruasi dan bayi ketika persalinan dilakukan. Sebelum membahas bentuk vagina, perlu mengetahui anatomi vagina dan fungsinya. Beberapa anatomi vagina dan fungsinya, yaitu:

  • Lubang vagina

Lubang vagina atau introitus merupakan lubang menuju vagina yang terletak di antara uretra dan anus. Lubang vagina berfungsi sebagai tempat keluarnya darah menstruasi, tempat keluarnya bayi dan untuk hubungan seksual.

  • Dinding vagina

Dinding vagina terbuat dari otot yang dilapisi oleh selaput lendir. Dinding vagina mengandung lapisan jaringan yang terdiri dari serat elastis. Sementara itu, permukaan dinding vagina mengandung lipatan jaringan ekstra (rugae) yang memungkinkan vagina mengembang ketika melakukan hubungan seks dan melahirkan. Selain itu, jaringan dinding vagina akan mengalami perubahan karena hormon yang dihasilkan selama menstruasi.

  • Selaput dara

Selaput dara merupakan selaput tipis yang mengelilingi lubang vagina. Setiap perempuan memiliki bentuk dan ukuran selaput dara yang berbeda-beda. Perbedaan bentuk selaput dara ini akan mempengaruhi darah menstruasi yang keluar dari vagina. Biasanya, selaput dara ini dapat sobek ketika perempuan melakukan hubungan seksual pertama kali, memasukkan sesuatu ke dalam vagina, dan melakukan olahraga yang berat.

Baca juga: Ibu Rumah Tangga, Kelompok Rentan Risiko HIV/AIDS

Bentuk-Bentuk Vagina

Ketika membahas bentuk vagina, biasanya mereka akan membicarakan tentang bibir vagina. Bibir luar vagina yang berdaging disebut sebagai labia mayora dan bibir bagian dalam vagina yang mengarah ke lubang vagina dikenal sebagai labia minora.

Kebanyakan perempuan berpikir jika bentuk vaginanya mirip dengan bentuk vagina perempuan lainnya. Faktanya, setiap perempuan memiliki bentuk vagina yang berbeda-beda. Untuk itu, ada beberapa bentuk vagina yang harus diketahui oleh perempuan.

  1. Vagina berbentuk asimetris

Tipe vagina asimetris adalah bentuk vagina yang memiliki perbedaan ukuran dibagian bibir vulva dan luar vulva. Biasanya labia minora (bibir vulva) lebih panjang, lebih besar, dan lebih tebal daripada bagian lainnya.

  1. Vagina berbentuk terbuka

Bentuk vagina terbuka ditandai dengan ukuran labia minora dan mayora yang besarnya sama. Kondisi ini menyebabkan bibir vagina dalam dan bibir luar menyatu yang membuat vulva vagina terbuka dan bagian dalamnya terlihat dengan jelas.

  1. Vagina berbentuk rata

Bentuk vagina rata memiliki ciri khas labia mayora yang rapat. Hal ini menyebabkan bibir bagian dalam vulva tak terlihat. Bentuk vagina rata menjadi bentuk vagina yang paling umum dan dianggap sebagai bentuk vagina yang normal.

  1. Vagina berbentuk tapal kuda

Bentuk vagina tapal kuda memiliki bibir vulva yang melengkung. Selain melengkung, bibir luar vagina menutup ke arah bawah yang menyebabkan bentuknya mirip seperti sepatu kuda. Bentuk vagina jenis ini memiliki lubang vagina yang sangat lebar sehingga bagian dalam vagina dapat dilihat dengan jelas.

  • Vagina berbentuk tertutup

Berbeda dengan bentuk vagina tapal kuda, bentuk vagina tertutup memilikk labia mayora yang sangat menonjol sehingga menutupi seluruh bagian dalam vulva.  Labia mayora terlihat bengkak dan sedikit menjuntai sehingga kulit vagina menjadi lebih tipis atau lebih tebal di salah satu labianya.

  • Vagina berbentuk tulip

Vagina berbentuk tulip memiliki ciri khas yaitu labia minora yang lebih menonjol dan panjang dari labia mayoranya. Ciri khas ini membuat bentuk vulva tampak seperti buka tulip yang mekar. Tidak seperti bentuk vagina lainnya, panjang labia minora tidak terlalu mencolok dan sedikit menonjol keluar.

7.    Vagina berbentuk seperti tirai

Bentuk vagina yang menyerupai tirai ditandai dengan salah satu sisi bibir bagian dalam yang menonjol keluar melebihi bibi luar vagina. Biasanya, bibir bagian dalam vagina memiliki panjang yang mencapai 2,5 cm atau lebih. Bentuk vagina menyerupai tirai dinilai hampir mirip dengan vagina berbentuk tulip.

8.    Vagina bercelah kecil

Bentuk vagina bercelah kecil memiliki bibir luar yang rata dan menempel pada tulang kemaluan dan sedikit terpisah. Hal ini menyebabkan labia minora terlihat.

9.    Vagina berbentuk menjuntai

Vagina berbentuk menjuntai terlihat mirip dengan bentuk vagina yang tertutup. Perbedaannya terletak pada bibir luar vagina yang menjuntai ke bawah dan memiliki bukaan pada bagian atas vagina. Bukaan ini membuat lipatan vulva dalam terlihat ketika perempuan duduk.

Baca juga: Siti Syawaliyah, Wasit Perempuan Pertama di Aceh

Menjaga kesehatan vagina

Selain mengetahui tentang anatomi dan bentuk vagina, perempuan harus mempelajari tentang cara untuk menjaga kesehatan vagina. Beberapa tips yang dapat dilakukan untuk menjaga kesehatan vagina, yaitu:

1.    Hindari melakukan vaginal douche

Mencuci vagina dengan menyemprotkan larutan khusus atau air ke dalam saluran vagina dikenal dengan vaginal douche. Vaginal dauche harus dihindari karena vagina dapat membersihkan dirinya sendiri secara alami. Vaginal douche dapat merusak keseimbangan bakteri dan jamur sehingga menimbulkan infeksi pada vagina.

2.    Berhenti menggunakan produk pembersih area kewanitaan

Penggunaan produk pembersih area kewanitaan dapat menganggu keseimbangan pH vagina dan menyebabkan iritasi kulit. Hal ini dikarenakan beberapa produk pembersih area kewanitaan mengandung parfum yang berbahaya bagi kesehatan vagina.

3.    Menggunakan alat kontrasepsi ketika berhubungan seksual

Penggunaan alat kontrasepsi ketika berhubungan seksual dapat melindungi kesehatan vagina. Alat kontrasepsi dapat mencegah dinding vagina lecet dan terhindar dari penyakit menular seksual.

4.    Melakukan senam kegel

Senam kegel dapat mengencangkan vagina dan mempercepat proses pemulihan pasca melahirkan. Senam kegel dapat memperkuat otot-otot dasar panggul sehingga mengurangi risiko prolaps vagina.

5.    Melakukan pemeriksaan kesehatan rutin

Untuk memastikan kesehatan vagina, perempuan perlu melakukan cek kesehatan berkala ke dokter agar terhindar dari kanker serviks dan penyakit menular seksual. Pemeriksaan ini dapat dilakukan oleh perempuan berusia 21 tahun hingga 65 tahun setiap tiga tahun sekali.

Vagina adalah bagian penting dari tubuh perempuan, dan menjaga kesehatannya adalah hal yang sangat penting. Memahami anatomi vagina dan mengikuti langkah-langkah perawatan yang tepat, perempuan dapat menjaga kesehatan vagina mereka dan mencegah masalah kesehatan yang mungkin timbul. Penting juga untuk selalu berkonsultasi dengan dokter jika ada masalah atau pertanyaan mengenai kesehatan vagina Anda.

Sumber:

  • Adrienne Santos-Longhurst, 2020. “Vagina Overview”, dalam healthline
  • Annamarya Scaccia and Adrienne Santos-Longhurst, 2023. “What Do ‘Normal’ Labia Look Like?”, dalam healthline

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

anatomi vagina, kesehatan reproduksi perempuan, tips merawat vagina

Artikel Lainnya

Keperawanan Mitos yang Menghantui Perempuan

Selaput Dara, Mitos Keperawanan yang Menghantui Perempuan

Bolehkan Berhubungan Intim Saat Menstruasi  (1)

Bolehkan Berhubungan Intim Saat Menstruasi? 

Payudara Perkembangan, Bentuk dan Faktor yang Mempengaruhinya

Payudara : Perkembangan, Bentuk dan Faktor yang Mempengaruhinya 

Leave a Comment