Tak Sekedar Destinasi Wisata, Fakta Wisata Bromo Adalah Adat, Leluhur, Tradisi Dan Keseimbangan Alam

- Minggu, 24 September 2023 | 15:26 WIB
Tips dan Momen Terbaik Foto di Gunung Bromo, Dapatkan Hasil Terbaik Tanpa Merusak Alam dan Anti Kebakaran  (instagram.com/@panorama.malang)
Tips dan Momen Terbaik Foto di Gunung Bromo, Dapatkan Hasil Terbaik Tanpa Merusak Alam dan Anti Kebakaran (instagram.com/@panorama.malang)

BatuNetwork.id - Gunung Bromo yang terletak di 4 wilayah, yaitu Kabupaten Pasuruan, Kabupaten Probolinggo, Kabupaten Malang dan Kabupaten Lumajang, Jawa Timur. Merupakan salah satu gunung di Indonesia yang paling banyak dikunjungi wisatawan. Gunung ini bahkan termasuk dalam tiga gunung terbaik di dunia yang dapat didaki tanpa menggunakan jasa porter (pengangkut barang).

Keindahan alam yang eksotis menjadikan Gunung Bromo sebagai tujuan wisata impian. Pemandangan gunung yang menawan, akses menuju lokasi yang mudah, ditambah dengan tradisi lokal yang masih lestari hingga kini, membuat lokasi ini memiliki daya tarik yang kuat. Tidak heran, kawasan ini selalu ramai dikunjungi oleh wisatawan, baik domestik maupun mancanegara.

Gunung Bromo merupakan gunung berapi yang masih aktif. Suhu udara saat malam hari di kawasan Gunung Bromo termasuk dingin. Berkisar 4 derajat celsius dan bahkan bisa menembus menjadi 0 derajat saat musim kemarau. Pemandangan matahari terbit yang luar biasa indahnya menjadi magnet kunjungan para wisatawan di Gunung Bromo

Taman Nasional
Gunung setinggi 2.392 mdpl ini terletak di atas kaldera Tengger, yang berupa lautan pasir yang sangat luas, termasuk dalam kawasan Taman Nasional Bromo Tengger Semeru (TNBTS). Taman nasional ini yang paling mudah dikunjungi dibanding taman nasional lain di Indonesia. Dengan luas 800 kilometer persegi, taman nasional ini berada di empat kabupaten, yaitu Probolinggo, Malang, Pasuruan, dan Lumajang.

Sebelum ditetapkan sebagai taman nasional, kawasan ini merupakan cagar alam dan hutan wisata. Kawasan hutan ini berfungsi sebagai hutan lindung dan hutan produksi. Mengingat kawasan ini dihuni oleh berbagai macam flora-fauna yang kaya, dan sebagian merupakan jenis endemik serta memiliki keunikan budaya. Maka pada 12 November 1992, pemerintah Indonesia meresmikan kawasan Bromo Tengger Semeru menjadi Taman Nasional.

Suku Tengger
Masyarakat yang mendiami sekitar Gunung Bromo adalah Suku Tengger. Nama Tengger merupakan perpaduan dari nama Roro Anteng dan Joko Seger yang merupakan leluhur suku ini. Suku yang mayoritas beragama Hindu ini menyucikan Gunung Bromo. Nama Bromo merujuk pada Dewa Brahma, salah satu dewa Trimurti dalam agama Hindu. Berbagai upacara adat suci dilaksanakan di gunung ini. Konon, tradisi mereka berasal dari Kerajaan Majapahit. Sampai sekarang tradisi ini masih dipertahankan dan tetap lestari.

Sebagian masyarakat Suku Tengger bekerja sebagai petani. Dalam suhu pegunungan yang begitu dingin, bisa dibilang mereka adalah petani yang tangguh. Lambat laun, karena ramainya wisatawan yang mengunjungi kawasan Gunung Bromo. Sebagian dari suku ini kemudian bergerak dalam industri pariwisata. Mereka menyewakan kuda, menjual souvenir, mendirikan warung-warung, menjadi sopir mobil jip, ataupun menyewakan rumah mereka sebagai tempat penginapan.

Editor: Dwi Setiawan

Sumber: Bermacam Sumber

Tags

Artikel Terkait

Rekomendasi

Terkini

Tahu Nggak, Inilah Tempat Sahur Di Solo Yang Enak!

Senin, 11 Maret 2024 | 09:05 WIB

Catat! 14 Jenis Kura-Kura Ini Dilindungi Negara!

Sabtu, 10 Februari 2024 | 08:44 WIB
X