Digalang Wakaf Sejuta Alqur'an Untuk Umat Muslim di Pelosok Indonesia Timur, BWA Gandeng Ustadz Arifudin Anwar

- Sabtu, 30 Maret 2024 | 17:18 WIB
ISI PENGAJIAN:Ustadz Arifudin Anwar, pengasuh Pesantren Ikhwatul Mukminin Benteng, Plores Nusa Tenggara Timur (NTT) saat berdakwah dan menghimpun wakaf Alqur'an di majelis taklim Masjid Abdulrohim Perumahan Grand Safira City, Arcawinangun Purwokerto, Senin kaku, 25 Maret 2024.
ISI PENGAJIAN:Ustadz Arifudin Anwar, pengasuh Pesantren Ikhwatul Mukminin Benteng, Plores Nusa Tenggara Timur (NTT) saat berdakwah dan menghimpun wakaf Alqur'an di majelis taklim Masjid Abdulrohim Perumahan Grand Safira City, Arcawinangun Purwokerto, Senin kaku, 25 Maret 2024.

PURWOKERTO,suaramerdeka-banyumas.com-Badan Wakaf Alqur'an (BWA) Indonesia bersama Ustadz Arifudin Anwar, pengasuh Pondok Pesantren Ikhwatul Mukminin Adonara, Flores Nusa Tenggara Timur (NTT), selama bulan Ramadan 1445 Hijriah menghimpun donasi untuk wakaf Alqur'an dari umat muslim di Pulau Jawa. Wakaf ini disalurkan umat muslim di Indonesia timur yang sangat membutuhkan.

Unsradz Arif saat berdakwah di sejumlah majelis taklim di Purwokerto bersama BWA Cabang Purwokerto menyatakan, dari setiap majelis taklim yang didatangi ditargetkan minimal 100 Alwur'an. Ini untuk mensukseskan target 1 juta Alqur'an bisa disalurkan ke berbagai pelosok Sulawesi, NTT dan Papua.

Ustadz Arif menuturkan, program ini terus digerakan karena kondisi di NTT, jumlah Alqur'an sampai saat ini masih terbatas dan sulit mendapatkan. Dengan kondisi ini, ungkap dia, saat mengaji,para santri pesntren, masjid dan msushola harus berganti, menunggu 2-5 anak. Sebagian Alqur'an yang ada, kondisinya usuh dan robek-robek.

Baca Juga: Dijamin AMKKM BRI Life, Penderes Tak Khawatir Lagi Naik Turun Pohon Kelapa

"Alqur'a di sana seperti barang berharga. Kalau di Jawa satu kitab harganya sekitar Rp 150.000, kalau di sana bisa sampai Rp 600.000. Mahal karena biaya transportasinya," terangnya saat menyambangi Majelis Taklim Masjid Abdulrohim Perumahan Grand Safira City (GSC) Kelurahan Arcawinangun Kecamatan Purwokerto, Senin 25 Maret 2024 lalu.

Sebelum BWA berdiri tahun 2005, untuk membeli Alqur'an ia harus mengumpulkan uang dulu dari hasil kerja dan berjualan. Jumlahnya juga tak banyak. Saat disalurkan diutamakan untuk para guru ngaji. Tak heran, ia sering bolak-balik datang ke Jawa menggalang donasi.

"Saat pulang ke sana bawa satu kardus Alqur'an, senangnya luar biasa. Awal-awal setiap saya pulang ke sana, di pesisir sudah disambut para santri dan warga, karena mereka sangat membutuhkan sekali," kisahnya.

Baca Juga: Beri Apresiasi! BRI Bagikan Mobil Kepada Agen BRILink Berprestasi

Sejak ia bergandeng tangan dengan BWA tahun 2009 sampai sekarang, kata Ustadz Arif, kini sudah terdistribusikan 700 ribu lebih dari Jawa ke NTT. Sedangkan untuk Indonesia timur lainnya, seperti ke Sulawesi dan Papua, diperkirakan sudah lebih dari 1 juta, mengingat banyak pihak yang menyalurkan, selain dirinya dan BWA.

"Saya bertemu BWA ini tahun 2009. Saat itu program wakaf Alqur'an memang sudah ada, tapimasih disalurkan di Jawa. Program awal di NTT adalah bantuan prasarana air bersih karena di sana memang kesulitan,"ungkapnya.

Dikisahkan, waklaf Alqur'am akhirnya difoksukan ke wilayah Indonesia timur sekitar ahun 2011. BWA bersepakat membuat program Qur'an keliling.

Kemudian tahun 2014, menjadi momen kali pertama didistribusikan dalam jumlah besar, diangkut dari Jakarta mengunakan kapal pribadinya yang telah diwakafkan untuk mendukung program tersebut. Khususnya untuk sarana trasnportasi pengiriman ke pulau-pulau di pedalaman.

Baca Juga: Ini 4 Alat Rumah Tangga Modena Siap Dukung Kesiapan Ramadan dan Lebaran

"Pengiriman jumlah besar kali pertama 1.000 tahun 2014, slanjutnya 10 ribu hingga 20 ribu, bahkan lebih. Sekarangsaya tidak perlu lagi mengambil dari Jawa, karena dari Jawa Timur, juga ada yang mewakaftkan kapal untuk membawa sampai ke Indonesia timur," terang dia.

Stigma Negatif

Halaman:

Editor: Susanto SM

Tags

Artikel Terkait

Rekomendasi

Terkini

X