Imam Samudra Terpidana Mati Bom Bali, Ini Kisahnya Pergi Ke Malaysia dari Jual Perhiasan Ibu
Nama Imam Samudra kembali muncul, seiring video hoaks yang tersebar viral.
BANJARMASINPOST.CO.ID - Imam Samudra, nama ini kembali muncul, seiring video hoaks yang tersebar viral.
Mabes Polri mengungkapkan jenazah tersebut bukanlah Imam Samudra, tetapi Yaser bin Thamrin.
Lalu siapakah sosok Imam Samudra? Imam Samudra memiliki nama asli Abdul Aziz, lahir di Lopang, Serang, Serang, Banten, 14 Januari 1969.
Ia meninggal di Nusa Kambangan, 9 November 2008 pada umur 39 tahun.
Baca: Cara Pendaftaran CPNS 2018 yang Akan Dibuka Akhir Juli 2018, Mulai Login Sampai Cetak Kartu
Imam Samudra merupakan terpidana mati dalam Bom Bali 2002.
Abdul Aziz adalah anak kedelapan dari 11 bersaudara. Ayahnya, Sihabuddin, dan ibunya, Embay Badriani, bercerai sewaktu Aziz masih anak-anak.
Dilansir Sripoku.com dari Wikipedia, Imam Samudra ternyata konseptor teroris di Indonesia.
Baca: Video Viral Jenazah Imam Samudra Adalah Hoaks, Ini Identitas Asli Jenazah
Masa kecil
Masa kecilnya dilalui dengan hidup sederhana. Keluarganya adalah orang taat beragama.
Sang ibu adalah perias pengantin yang kadang-kadang berjualan kue jika sedang sepi order atau menjahit baju muslim serta membuka warung kelontong di rumahnya.
Aziz tumbuh sebagai anak yang super bergaul dan banyak teman.
Ketika diasuh kakaknya, Aziz kecil bukan anak yang pemberani alias sangat cengeng.
Dia gampang sekali menangis dan akan susah dihentikan meski dia sudah digendong. Kakaknya, Ny Aliyah, menuturkan, meski hidup dalam kesederhanaan, Aziz berotak encer.
Baca: Gerhana Bulan Total Diprediksi 28 Juli 2018, Sebelum Kiamat Terjadi Gerhana, Ini Anjuran Rasulullah
Di kalangan teman sekampungnya, dia dikenal sebagai anak pintar. Sekolahnya selalu peringkat satu.