Seni Perang SUN TZU



Kitab Seni Perang "Art of War" Sun Tzu :

Sun Tzu  merupakan  seorang  ahli  strategi dan ahli perang pada zamannya, dia menulis kitab "The Art of War" sebuah kitab/buku seni berperang yang dapat diterapkan didunia bisnis dalam menghadapi pesaing.

Strategi 1: Perdaya Langit untuk melewati Samudera.
Bergerak di kegelapan dan bayang-bayang hanya akan menarik kecurigaan.  Untuk mem- perlemah pertahanan musuh bertindaklah ditempat terbuka dengan menyembunyikan maksud tersembunyi anda.

Strategi 2: Kepung Wei untuk menyelamatkan Zhao.
Ketika musuh terlalu kuat untuk diserang, seranglah sesuatu yang berharga yang dimiliki- nya.  Seranglah sesuatu yang berhubungan atau dianggap berharga oleh musuh untuk melemahkannya secara psikologis.

Strategi 3: Pinjam tangan seseorang untuk membunuh.
Serang dengan menggunakan kekuatan pihak lain. Perdaya sekutu untuk menyerang  musuh, sogok tentara musuh menjadi pengkhianat, atau gunakan kekuatan musuh untuk
melawan dirinya sendiri.

Strategi  4: Buat musuh kelelahan sambil menghemat tenaga.
Rencanakan waktu dan tempat pertempuran terlebih dahulu. Dengan cara ini, anda akan
tahu kapan dan di mana pertempuran akan berlangsung, sementara musuh anda tidak.
Dorong musuh anda untuk menggunakan tenaga secara sia-sia sambil anda menghemat  tenaga.  Saat ia lelah dan bingung, seranglah.

Strategi  5: Merompak sebuah rumah yang terbakar.
Saat musuh mengalami konflik internal, inilah waktunya  untuk menyerang.

Strategi 6: Berpura-pura menyerang dari timur dan menyeranglah dari barat.
Strategi Berhadapan dengan Musuh sehingga musuh tidak bisa memprediksinya

Strategi  7: Buatlah sesuatu untuk hal kosong.
 Buatlah tipu daya 2 kali. Setelah beraksi terhadap tipuan pertama dan kedua, musuh akan ragu-ragu untuk bereaksi pada tipuan yang ketiga. Namun tipuan ketiga adalah serangan sebenarnya untuk menangkap musuh  saat pertahanannya lemah.

Strategi  8: Secara rahasia pergunakan lintasan Chen Chang.
Serang musuh dengan dua kekuatan konvergen.  Yang pertama adalah serangan langsung dan yang kedua  secara tidak langsung dimana musuh tidak menyangka dan membagi kekuatannya sehingga  akhirnya mengalami kebingungan.

Strategi  9: Pantau api yang terbakar sepanjang sungai.
Tunda untuk memasuki wilayah pertempuran sampai seluruh pihak yang bertikai mengalami kelelahan akibat  pertempuran yang terjadi antara mereka.
 Kemudian serang dengan kekuatan penuh dan habiskan.

Strategi  10 : Pisau tersarung dalam senyum.
Puji dan jilat musuh anda. Ketika mendapat kepercayaan darinya, mulailah melawan secara diam-diam.

Strategi 11: Pohon kecil berkorban untuk pohon besar.
Ada suatu keadaan  dimana anda harus mengorbankan tujuan jangka pendek untuk mendapatkan tujuan jangka panjang. Ini adalah strategi kambing hitam dimana seseorang akan dikorbankan untuk menyelamatkan yang lain.

Strategi  12 : Mencuri kambing sepanjang perjalanan.
Sementara  tetap berpegang pada rencana, anda harus cukup fleksibel untuk mengambil keuntungan dari tiap kesempatan yang ada sekecil apapun.

Strategi 13: Kagetkan ular dengan memukul rumput di sekitarnya.
 Ketika anda tidak mengetahui  rencana lawan secara jelas, serang dan pelajari  reaksi lawan.

Strategi  14: Pinjam mayat orang lain untuk menghidupkan kembali jiwanya.
Ambil cara yang telah dilupakan atau tidak digunakan lagi. Hidupkan kembali sesuatu
dari masa lalu dengan memberinya  tujuan baru.

Strategi  15: Permainkan harimau untuk meninggalkan sarangnya.
 Jangan pernah menyerang secara langsung musuh yang memiliki keunggulan akibat posisinya yang baik. Permainkan mereka untuk meninggalkan sarangnya sehingga mereka akan terjauh dari sumber kekuatannya.

Strategi  16 : Pada saat menangkap, lepaslah satu orang.
Mangsa yang tersudut biasanya akan menyerang secara membabi buta. Untuk mencegah hal ini, biarkan  musuh percaya bahwa masih ada kesempatan untuk bebas. Hasrat  Mereka untuk menyerang  akan teredam dengan keinginan untuk  melarikan diri. Ketika pada akhirnya kebebasan yang mereka inginkan tersebut tak terbukti, moral musuh akan jatuh dan mereka akan menyerah tanpa perlawanan.

Strategi 17: Melempar Batu Bata untuk mendapatkan Giok.
Persiapkan  sebuah jebakan dan perdaya musuh anda dengan umpan seperti kekayaan, kekuasaan, dan wanita. 

Strategi  18 : Kalahkan musuh dengan menangkap pemimpinnya.
Jika tentara musuh kuat tetapi dipimpin oleh komandan yang mengandalkan uang dan ancaman, maka ambil pemimpinnya.Sisa pasukannya akan terpecah belah atau menyerah.

Strategi  19 : Jauhkan kayu bakar dari tungku masak.
Ketika berhadapan dengan musuh yang sangat kuat untuk dihadapi secara langsung, lemahkan musuh dengan meruntuhkan dasarnya dan menyerang  sumberdayanya.

Strategi  20 : Memancing di air keruh.
Sebelum menghadapi pasukan musuh, buatlah sebuah kekacauan untuk memperlemah persepsi dan pertimbangan mereka.

Strategi  21 : Mepaskan kulit serangga.
Ketika anda dalam keadaan tersudut dan anda hanya memiliki kesempatan untuk melarikan diri dan harus menyatukan kelompok,  buatlah sebuah tipuan. Sementara
perhatian musuh terfokus atas muslihat yang dilakukan, pindahkan pasukan anda secara rahasia di belakang muka anda yang terlihat.

Strategi  22 : Tutup pintu untuk menangkap pencuri.
Jika anda  memiliki kesempatan untuk menangkap seluruh musuh maka lakukanlah, sehingga dengan demikian pertempuran akan segera berakhir.
 Membiarkan musuh untuk lepas akan menanam bibit dari konflik baru.

Strategi  23 : Berteman dengan negara jauh dan serang negara tetangga.
Ketika anda adalah yang terkuat di sebuah wilayah, ancaman terbesar adalah dari terkuat kedua  di wilayah tersebut, bukan dari yang terkuat di wilayah lain.

Strategi 24: Cari lintasan aman untuk menjajah Kerajaan Guo.
Pinjam sumberdaya sekutu untuk  menyerang musuh bersama.  Sesudah musuh dikalahkan, gunakan sumberdaya untuk berbalik menyerang  sekutu.

Strategi 25 : Gantikan balok dengan kayu jelek.
Kacaukan formasi  musuh, buatlah satu hal yang berlawanan dengan latihan standarnya. Dengan cara ini anda telah meruntuhkan tiang-tiang pendukung yang diperlukan oleh musuh dalam membangun  pasukan yang efektif.

Strategi  26 : Lihat pada pohon murbei dan ganggu ulatnya.
Untuk mendisiplinkan, mengawal, dan mengingatkan suatu pihak yang status atau posisinya di luar konfrontasi langsung; gunakan analogi atau sindiran. Tanpa langsung menyebut nama, pihak yang  tertuduh tidak akan dapat memukul balik

Strategi 27: Pura-pura menjadi seekor babi untuk memakan harimau.
 Sembunyi di balik topeng kebodohan untuk menciptakan kebingungan atas tujuan
dan motivasi anda. Tipu lawan anda ke dalam sikap meremehkan kemampuan anda sampai pada  akhirnya terlalu yakin akan diri sendiri sehingga menurunkan level pertahanannya.

Strategi 28 : Jauhkan tangga ketika musuh telah sampai di atas.
 Biarlah musuh mengacau ke daerah anda Kemudian putus jalur komunikasi dan jalan untuk melarikan diri. Lalau serang sekuat tenaga.

Strategi  29 : Hias pohon dengan bunga palsu.
Dengan menggunakan muslihat dan penyamaran akan  membuat sesuatu yang tak berarti tampak berharga; tak mengancam  kelihatan berbahaya.

Strategi  30 : Buat tuan rumah dan tamu bertukar tempat.
Kalahkan musuh dari dalam dengan menyusup ke dalam benteng lawan di bawah muslihat kerjasama. Dengan  cara ini anda akan menemukan kelemahan  dan kemudian saat pasukan musuh sedang beristirahat, serang secara langsung pertahanannya.

Strategi  31 : Jebakan indah.
Kirim musuh anda umpan yang akan menyebabkan perselisihan di basis pertahanannya. Jebakan ini terutama menggunakan wanita.

Strategi  32 : Kosongkan benteng.
Perangkap psikologis, benteng  yang kosong akan membuat musuh berpikir bahwa benteng tersebut penuh perangkap.

Strategi  33 : Biarkan mata-mata musuh menyebarkan konflik di wilayah pertahanannya. 
Gunakan mata-mata musuh untuk menyebarkan informasi palsu.

Strategi  34 : Lukai diri sendiri untuk mendapatkan kepercayaan musuh.
 Berpura-pura terluka akan  mengakibatkan dua kemungkinan: musuh akan bersantai sejenak  karena tidak melihat anda sebagai  ancaman serius;kedua, jalan untuk menjilat musuh anda dengan berpura-pura luka oleh sebab musuh merasa aman.

Strategi  35 : Ikat seluruh kapal musuh secara bersamaan.
 Jangan pernah bergantung pada satu strategi.

Strategi 36 : Larilah untuk bertempur di lain waktu.

Ketika pihak anda mengalami kekalahan, hanya ada tiga pilihan: menyerah, kompromi, atau melarikan diri. Menyerah adalah kekalahan total, kompromi adalah setengah kalah, tapi melarikan diri bukanlah sebuah kekalahan. Selama tidak kalah, anda masih memiliki kesempatan menang!

Comments