The words you are searching are inside this book. To get more targeted content, please make full-text search by clicking here.

Bahan ajar ini menjelaskan tentang Sistem Indera Penglihatan

Discover the best professional documents and content resources in AnyFlip Document Base.
Search
Published by sitiaminahh1364, 2023-01-05 21:47:24

Kelompok 5-Bahan Ajar Biofisika- Sistem Indera Penglihatan

Bahan ajar ini menjelaskan tentang Sistem Indera Penglihatan

SISTEM INDERA
PENGLIHATAN

Bahan Ajar Mata Kuliah Biofisika

DOSEN PENGAMPU
Fina Fakhriyah S.Pd , M.Pd
DISUSUN OLEH
1. Siti Aminah (202133097)
2. Angga Dwi Saputra (202133110)
3. Riya Ma'alya Nakhlah (202133117)
4. Innes Annisa' Istiqomah (202133126)
5. Muhammad Ali Shodiqin (202133311)

DESEMBER 2022

KATA PENGANTAR

Puji dan syukur atas kehadirat Tuhan Yang Maha Esa atas
limpahan rahmat, hidayah, dan inayah-Nya sehingga kami dapat
menyelesaikan penyusunan makalah ini tanpa mengalami kendala.
Kami juga mengucapkan terima kasih kepada semua pihak yang
turut membantu dalam dalam pembuatan bahan ajar ini.

Bahan ajar ini masih jauh dari kata sempurna dan kami
mengetahui masih banyak kekurangan karena segala keterbatasan
kami. Oleh karena ini, kami berharap para pembaca untuk
memberikan masukan berupa kritik dan saran yang membangun
untuk kesempurnaan bahan ajar ini ini

Akhir kata, kami berharap semoga makalah ini dapat menambah
pengetahuan dan pemahaman tentang indera penglihatan pada
manusia, serta dapat memberikan manfaat kepada pembaca.

DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR
DAFTAR ISI
BAB I PENGERTIAN INDERA PENGLIHATAN .................... 1
BAB II STRUKTUR MATA ..................................................... 5
BAB II MEKANISME MELIHAT ............................................. 16
BAB IV KELAINAN PADA MATA .......................................... 18
KESIMPULAN ....................................................................... 25
DAFTAR PUSTAKA ................................................................ 26

BAB I
PENGERTIAN INDERA PENGLIHATAN




A. Indera Penglihatan

Manusia memiliki beberapa alat indera seperti mata,
telinga, hidung, lidah dan kulit yang dikenal dengan panca
indera. Indera adalah alat pemasukan data ke otak, maka
panca indera berhubungan dengan saraf otak. Indera akan
mengubah rangsang menjadi arus listrik (impuls), yang
akan di alirkan ke otak. Otak akan mencoba
menerjemahkan impuls tersebut menggunakan memori
otak untuk menghasilkan suatu sensasi dan persepsi.

Manusia dapat menerima kemudian menanggapi
rangsangan yang sampai kepada alat indera. Seperti
contohnya jika ada cahaya yang menyorot ke arah
seseorang, akan ada indera yang bekerja yaitu mata
sebagai indera penglihatan yang menerima rangsangan.
Reaksinya bisa menutup kelopak mata dari rangsangan.
Sama hal nya dengan bunyi, telinga sebagai indera
pendengaran akan berfungsi jika ada rangsangan bunyi
yang keras. Hidung sebagai organ pencium akan
menerima rangsangan bau. Lalu lidah sebagai organ
reseptor perasa atau pengecap dan terakhir indera kulit
sebagai reseptor penerima rangsangan sentuh atau kontak
fisik (Siregar, 2021).

Bahan Ajar Sistem Indera Penglihatan 1

Menurut (Maulidasari, M. Rezki Muamar, 2020) mata
merupakan indera penglihatan. Mata dibentuk untuk
menerima rangsangan berkas cahaya pada retina, lalu
dengan perantaraan serabut-serabut nervus optikus
mengalihkan rangsangan ini ke pusat penglihatan pada
otak untuk ditafsirkan. mata merupakan indra
penglihatan. Mata adalah organ indera yang memiliki
reseptor peka cahaya yang disebut fotoreseptor. Setiap
mata mempunyai lapiisan reseptor, sistem lensa untuk
memusatkancahaya pada reseptor dan system saraf
untuk menghantarkan impuls dari reseptor ke otak. Mata
manusia dapat dijelaskan analog dengan kamera,
sehingga cahaya atau sinar jatuh pada retina dan cahaya
dipatahkan oleh sebuah lensa. Mata berbentuk seperti
bola, terletak didalam rongga mata. Dinding rongga mata
itu ialah tulang tulang tengkorak, jadi sangat keras. Hal ini
baik sekali untuk melindungi mata yang lunak. Bola mata
mempunyai garis tengah kira-kira 2,5 cm. bagian
depannya bening. Mata terdiri atas tiga lapisan, yaitu
lapisan luar (fibrus) yang merupakan penyangga, lapisan
tengah (vaskuler), dan lapisan dalam.

B. Mata
Menurut Wahyuni, (2022) Mata merupakan organ indra

rumit, mata disusun dari bercak sensitif cahaya primitive.
Dalam selubung perlindungannya mata mempunyai
lapisan reseptor, sistem lensa pemfokuskan cahaya atas
reseptor,

Bahan Ajar Sistem indera Penglihatan 2

sistem lensa pemfokuskan cahaya atas reseptor, dan
merupakan suatu sistem persarafan yang ada tidak dapat
dibandingkan dengan apapun. Susunan saraf pusat
dihubungkan melalui suatu berkas serat saraf yang disebut
saraf optic (nervosa opyikus).

Menurut Agung, (2017) Mata merupakan indra
penglihatan, dimana proses penglihatan ini dibantu oleh
beberapa komponen yang merupakan suatu sistem optik
adaptif dimana lensa kristalin dapat berubah ketebalannya
untuk membentuk fokus cahaya pada retina. Terdapat dua
komponen utama dalam sistem optik pada mata yaitu
kornea dan lensa, dimana keduanya berperan sebagai
komponen refraksi dengan kekuatan terbesar. Proses
penglihatan dimulai dari masuknya cahaya ke kornea
sampai dengan pembentukan bayangan di retina, dimana
energi cahaya akan diproses menjadi sinyal elektrokimia
yang akan dilanjutkan dan diproses di otak.

Mata adalah organ sensorik kompleks yang mempunyai
fungsi optikal untuk melihat dan saraf untuk transduksi
(mengubah bentuk energi ke bentuk lain) bentuk sinar.
Setiap mata mengandung sekitar 126 juta fotoreseptor (
120 juta reseptor batang dan 6 juta reseptor konus) dan
hanya 1,5 juta sel ganglion. Ini berarti bahwa terdapat
sejumlah besar konvergensi dari reseptor dan sel bipolar
menjadi sel ganglion, tetapi hal ini tidak terjadi secara
seragam di kedua sisi retina.

Bahan Ajar Sistem Indera Penglihatan 3

Pada bagian perifer retina, terdapat banyak sekali
konvergensi tetapi, pada daerah dengan ketajaman
visual terbesar ( fovea sentralis ), terdapat hubungan
1:1:1 antara sel reseptor konus tunggal, sel bipolar
tunggal, dan sel ganglion tunggal. Daerah fovea memiliki
banyak sekali reseptor konus dan sangat sedikit
reseptor batang, sedang distribusi reseptor batang dan
konus didaerah lain retina lebih merata (Handoyo,
2018).

Bahan Ajar Sistem Indera penglihatan 4

BAB II
STRUKTUR MATA

Untuk mengetahui perubahan yang terjadi pada tubuh orang
sakit harus terlebih dahulu mengetahui struktur dan fungsi tiap
alat dari susunan tubuh manusia yang sehat dalam kehidupan
sehari-hari. Menurut (Handoyo, 2018) bahwa struktur mata
manusia terbagi menjadi dua bagian yaitu bagian luar dan
bagian dalam.

1. BAGIAN LUAR MATA

Gambar 1. bagian luar mata

(Sumbernya : https://images.app.goo.gl/m5znekUv5NhRxRWu7 )



a. Alis mata (Supersilium)
Alis yaitu
rambut-rambut halus yang terdapat diatas

mata. Alis mata berfungsi sebagai pelindung mata,
penahan berbagai macam kotoran yang bisa memasuki
mata, selain itu rambut alis mata juga menambah
kepekaan pada kulit untuk merasakan objek asing yang
berada di dekat mata.

Bahan Ajar Sistem Indera Penglihatan 5

b. Kelopak Mata (Palpebra)

Kelopak mata ialah lipatan kulit yang lunak yang
berfungsi menutupi dan melindungi mata. Kelopak
mata terdiri atas kelopak mata atas dan bawah. Fungsi
kelopak mata sebagai pelindung yaitu apabila ada
gangguan pada mata (menutup/membuka mata).
Bagian kelopak yang berlipat (tarsus) pada kedua tarsus
tersebut terdapat kelenjar tarsalia, sebasea dan
keringat. Kelopak mata atas terdiri dari muskulus
levator palpebra superior.

c. Bulu Mata (siliae)

Bulu mata yaitu rambut-rambut halus yang terdapat
ditepi kelopak mata. Rambut-rambut pada bulu mata
berfungsi untuk melindungi mata dari debu, keringat
atau air agar tidak masuk ke mata. Bulu mata
merupakan rambut yang sangat lembut.

d. Kelenjar air mata (Aparatus Lakrimalis)

Kelenjar lakrimalis terletak pada sebelah atas dan
lateral dari bola mata. Air mata berfungsi untuk
menjaga mata dari bakteri, membantu kelopak mata
bergerak di bola mata, membersihkan kotoran yang
menempel di bola mata.

Bahan Ajar Sistem Indera Penglihatan 6

2. Bagian Dalam Mata

Gambar 2. Mata Bagian Dalam
https://images.app.goo.gl/qK3pjnRbgqUMvuWE9

a) Kornea.



Gambar 3. Kornea Mata
https://images.app.goo.gl/73cNoNE6K9qi9wAB6

Bahan Ajar Sistem Indera Penglihatan 7

Kornea adalah bagian depan mata tembus pandang yang
menutupi iris dan pupil. apabila kornea disentuh maka
kelopak mata akan menutup secara refleks. Fungsi
utamanya adalah untuk membiaskan cahaya saat
memasuki mata kita, Kornea mampu memperbaiki diri
dengan cepat jika terkena goresan ringan, Kornea tersusun
dari protein dan sel dan tidak memiliki pembuluh darah.
Kornea terdiri dari Lapisan epithelium adalah lapisan sel
yang menyelimuti kornea. Fungsinya menyerap nutrisi dan
oksigen dari air mata untuk ke seluruh lapisan kornea.

b) Iris dan Pupil

Gambar 4. Iris Dan Pupil.
https://images.app.goo.gl/Qy54BuSfR2BSH8Wo6

Bahan Ajar Sistem Indera Penglihatan 8

Iris yaitu selaput yang membentuk celah lingkaran di
tengah-tengahnya. Iris memberikan warna pada mata.
fungsi untuk mengatur ukuran pupil untuk membatasi
jumlah cahaya yang masuk. Sebuah warna dari iris ini
dapat dipengaruhi jenis ras ataupun bangsa. Otot yang
bekerja adalah : M. Ciliaris, M. spinkter pupilae, M.
dilatator pupilae. Pupil yaitu ruangan yang berada
ditengah iris. Fungsi pupil yaitu sebagai berikut.

-Tempat masuknya cahaya ke bagian mata yang dikontrol
saraf otonom.
-Merespon intensitas cahaya, dan
-Memfokuskan objek (akomodasi) untuk memperjelas
penglihatan.

Apabila mata menangkap cahaya terang maka otot
sirkuler /konstriktor berkontraksi & membentuk cincin
yang lebih kecil yang dapat menyebabkan pupil mengecil.
Apabila mata menangkap cahaya gelap maka otot radialis
memendek yang dapat menyebabkan ukuran pupil
meningkat.

c) Lensa Mata



Bahan Ajar Sistem Indera Penglihatan 9

Gambar 5. Lensa Mata.

https://images.app.goo.gl/Q8GQBMjiS6SkZSAn6

Lensa mata merupakan suatu kristal, berbentuk
bikonfek (cembung), terletak dibelakang iris. Lensa
tersusun dari sel epitel yang dibungkus oleh membran
elastis. Pada lensa mata terdiri dari 65% air, 35% protein,
dan pembuluh darah atau saraf. Fungsi lensa mata yaitu
membantu memfokuskan cahaya pada retina, mampu
mengubah bentuk sehingga memungkinkan untuk melihat
objek dekat dan jauh. Adapun bagian-bagian yang
terdapat pada lensa mata yaitu sebagai berikut.

Bahan Ajar Sistem Indera Penglihatan 10

-Kapsul lensa ialah suatu membran semipermeabel yang
dapat dilewati air dan elektrolit.
-Epitel subkapsular
-Nucleus lensa lebih keras darpada korteksnya.

Pada lensa mata ketebalannya dapat berubah menjadi
lensa cembung bila refraksi lebih besar yang sesuai
dengan bertambahnya usia, serat lamelar subepitel terus
diproduksi, sehingga lensa lama-kelamaan menjadi
kurang elastik.

d) Sklera



Gambar 6. Sklera
https://images.app.goo.gl/zZSw79oZYMbjD9AZ9)

Sklera ialah dinding bola mata yang padat mengelilingi
kornea dan paling keras, terdiri atas jaringan fibrosa,
tampak berwarna putih. tembus cahaya, elastis dan
mengandung kolagen. Sklera mempunyai 2 buah lubang
utama, yaitu :


Bahan Ajar Sistem Indera Penglihatan 11

-Foramen skleralis anterior, tempat melekatnya kornea,
dan
-Foramen skleralis posterior, atau kanalis skleralis,
merupakan pintu keluar nervus optikus.
Permukaan luar sklera diliputi jaringan elastik tipis,
namanya episklera, mengandung banyak pembuluh
darah yang memberi nutrisi bagi sklera. Sklera dipelihara
oleh syaraf siliaris.

e) Koroid

Gambar 7. Koroid Mata.
https://images.app.goo.gl/34p45WdQwr3VA5Hz7

Koroid ialah lapisan vaskular pada mata, yang terletak di
antara retina dan sklera.

Bahan Ajar Sistem Indera Penglihatan 12

Fungsi koroid yaitu :
(a) Memberikan nutrisi untuk retina,
(b) Menyalurkan pembuluh darah dan saraf menuju
badan siliaris dan iris. Di bagian belakang ditembus oleh
nervus optikus..

f) Retina

Gambar 8. Retina Mata.

https://images.app.goo.gl/xgHBuTzo9R5VKHpA

Retina ialah Selapis tipis sel yang terletak pada bagian
belakang bola mata. Retina memiliki sel fotoreseptor
yang dapat menerima cahaya. Pada bagian tengah retina
terdapat cakram optik, yang dikenal "titik buta" yaitu
blind spot karena tidak adanya fotoreseptor di daerah
tersebut. Daerah blind spot ini tidak peka terhadap
cahaya karena tidak ada sel batang & sel kerucut.


Bahan Ajar Sistem Indera Penglihatan 13

Sel batang berfungsi untuk melihat cahaya redup
sedangkan sel kerucut untuk siang hari serta warna. Sel
batang & sel kerucut dipersyarafi oleh syaraf optik secara
bipolar yang merupakan syaraf penglihatan serta syaraf
kranial yang ke II. Retina merupakan bagian mata yang
mengubah cahaya menjadi sinyal syaraf. Pada Sinyal yang
dihasilkan mengalami proses yang dilakukan oleh neuron
retina, dan diubah menjadi potensial aksi pada sel
ganglion retina.

g) Badan Siliaris

Gambar 9. Badan Siliaris.
https://images.app.goo.gl/83jWyatYWUmDUGAc8

Badan siliaris yaitu otot melingkar dan menjari yang
membentuk suatu cincin di sekeliling lensa pada bagian
depan mata, dan biasanya melekat pada lensa melalui
ligamen suspensor. Adapun Fungsi dari badan siliaris
yaitu mengatur cembung pipihnya lensa untuk
menyesuaikan pemusatan/pemfokusan cahaya.

Bahan Ajar Sistem Indera Penglihatan 14

h) Saraf Optik

Gambar 10. Saraf Optik.
https://images.app.goo.gl/JY5qrwewwDeq7mcJ8

Saraf optik yaitu saraf yang memasuki sel tali dan
kerucut dalam retina, untuk menuju ke otak. Saraf optik
memiliki fungsi untuk meneruskan sebuah rangsang
cahaya hingga ke otak. Semua informasi yang akan
dibawa oleh saraf nantinya diproses di otak. Dengan
demikian kita bisa melihat suatu benda.

Bahan Ajar Sistem Indera Penglihatan 15

BAB III
MEKANISME MELIHAT

Gambar 11 Mekanisme Melihat
( Sumber : https://www.essilor.co.id/vision/how-eyes-workt)

Proses mekanisme melihat dimulai ketika benda
memantulkan cahaya masuk ke mata dan diterima oleh
kornea, pupil, lensa, dan dipusatkan pada retina. Pada
retina cahaya diubah menjadi muatan listrik yang dikirim ke
otak untuk diproses melalui serabut saraf penglihatan.
Sehingga kerja otak menghasilkan orang dapat melihat
benda yang dilihatnya.

Cahaya masuk melalui kornea diteruskan ke pupil.
Pupil merupakan lubang bundar anterior di bagian tengah
iris yang mengatur jumlah cahaya yang masuk ke mata.
Pupil membesar bila intensitas cahaya kecil (bila berada di
tempat gelap), dan apabila berada di tempat terang atau
intensitas cahayanya besar, maka pupil akan mengecil. Yang
mengatur perubahan pupil tersebut adalah iris.

Bahan Ajar Sistem Indera Penglihatan 16

Iris merupakan cincin otot yang berpigmen dan tampak di
dalam aqueous humor, karena iris merupakan cincin otot
yang berpigmen, maka iris juga berperan dalam
menentukan warna mata. Setelah melalui pupil dan iris,
maka cahaya sampai ke lensa. Lensa ini berada diantara
aqueous humor dan vitreous humor, melekat ke otot–otot
siliaris melalui ligamentum suspensorium. Fungsi lensa
selain menghasilkan kemampuan refraktif yang bervariasi
selama berakomodasi, juga berfungsi untuk memfokuskan
cahaya ke retina. Apabila mata memfokuskan pada objek
yang dekat, maka otot–otot siliaris akan berkontraksi,
sehingga lensa menjadi lebih tebal dan lebih kuat. Dan
apabila mata memfokuskan objek yang jauh, maka otot–
otot siliaris akan mengendur dan lensa menjadi lebih tipis
dan lebih lemah. Bila cahaya sampai ke retina, maka sel–sel
batang dan sel–sel kerucut yang merupakan sel–sel yang
sensitif terhadap cahaya akan meneruskan sinyal–sinyal
cahaya tersebut ke otak melalui saraf optik. Bayangan atau
cahaya yang tertangkap oleh retina adalah terbalik, nyata,
lebih kecil, tetapi persepsi pada otak terhadap benda tetap
tegak, karena otak sudah dilatih menangkap bayangan yang
terbalik itu sebagai keadaan normal.

Bahan Ajar Sistem Indera Penglihatan 17

BAB IV
KELAINAN PADA MATA

Dalam Iswari & Nurhastuti, (2018) kelainan mata yang
bersifat optis dibedakan menjadi dua, yaitu :
1. Kelainan Fisiologis

Kelainan fisiologis terjadi pada usia 40 tahun ke atas
dan dinamakan “presbyopia”, yaitu lensa mata mulai kaku
dan tidak bisa berakomodasi sehingga tidak dapat melihat
dekat. Hal ini diakibatkan oleh lensa yang kehilangan
elastisitasnya karena bertambahnya usia.

2. Kelainan Patologis

Kelainan ini tidak selalu terjadi pada setiap orang.
Adapaun kelainannya adalah : Myopia, Hipermetropi,
Astigmatis.

A. Myopia ( rabun jauh )

Pada kasus ini sinar yang sejajar yang berasal dari
tempat yang tak terhingga, oleh lensa dibiaskan langsung
jatuh di depan retina, sehingga bayangan menjadi kabur.
Penyebab Myopia adalah sumbu mata normal, sedangkan
indeks bias dari lensa mata normal, sehingga bayangannya
jatuh pada retina disebut Myopia Axis/sumbu. Bila indeks
bias dari lensa mata lebih kuat, sedangkan sumbu mata
normal, sehingga bayangan benda difokuskan di depan
retina disebut Myopia Indeks Bias. Koreksi untuk myopia
digunakan lensa negatif (-) atau dengan lensa mata jenis
cekung.

Bahan Ajar Sistem Indera Penglihatan 18

Gambar 12 Mat
a Penderita Myopia
(sumber : https://www.nafiun.com/2012/12/rabun-dekat-
dan-jauh-hipermetropi-miopi-presbiopi-astigmatisme-

mata.html))

B. Hypermetropia ( rabun dekat )

Pada keadaan ini sinar sejajar yang diterima
dibiaskan oleh lensa ke belakang retina, sehingga
bayangannya akan kabur. Penyebab Hypermetropia
adalah sumbu mata lebih pendek dari mata normal
padahal indeks bias dari lensa mata normal bayangannya
jatuh pada retina disebut Hypermetropia Axis. Jika indeks
bias dari lensa mata terlalu lemah, sedangkan sumbu
mata normal, maka bayangan benda jatuh di belakang
retina ( hypermetropia indeks bias ). Untuk kelainan ini
dikoreksi dengan lensa positif ( + ) atau dengan lensa
mata jenis cembung.

Bahan Ajar Sistem Indera Penglihatan 19

Gambar 13 Mata Penderita Hypermetropia
( sumber : https://www.nafiun.com/2012/12/rabun-dekat-

dan-jauh-hipermetropi-miopi-presbiopi-astigmatisme-
mata.html)

C. Astigmatisme ( Mata Silindri
s )
Astigmatisme merupakan tidak sesuainya lengkung

vertikal dengan lengkung horizontal bola mata.
Fisiologinya terdapat pada semua orang namun hal ini
tidak mengganggu penglihatan. Koreksi untuk orang
yang mempunyai kelainan astigmatisme adalah
menggunakan lensa silindris.

Gambar 14 Mata Penderita Astigmatisme

( sumber : https://www.nafiun.com/2012/12/rabun-
dekat-dan-jauh-hipermetropi-miopi-presbiopi-
astigmatisme-mata.html)





Bahan Ajar Sistem Indera Penglihatan 20

Dalam Handoyo, (2018) membagi kelainan mata dalam
beberapa jenis, diantaranya adalah

1. Henarolopi ( rabun senja )
Hemeral
opi adalah gangguan mata yang disebabkan

kekurangan vitamin A. Penderita rabun senja tidak
dapat melihat dengan jelas pada waktu senja
hari.Keadaan seperti itu apabila dibiarkan berlanjut
terus mengakibatkan kornea mata bisa rusak dan
dapat menyebabkan kebutaan.Oleh karena itu,
pemberian vitamin A yang cukup sangat perlu
dilakukan.

2. Katarak


Katarak adalah cacat mata yang disebabkan
pe
ngapuran pada lensa mata sehingga penglihatan

menjadi kabur dan daya akomodasi berkurang.
Umumnya katarak terjadi pada orang yang telah lanjut
usia.
3. Buta Warna

B
uta warna merupakan gangguan penglihatan mata
yang
bersifat menurun. Penderita buta warna tidak
mampu membedakan warna-warna tertentu, misalnya
warna merah, hijau, atau biru.Buta warna tidak dapat
diperbaiki atau disembuhkan.

Bahan Ajar Sistem Indera Penglihatan 21

4. Konjungtivitas ( menular)
Konjun
gtivitas merupakan penyakit mata akibat

iritasi atau peradangan akibat infeksi di bagian selaput
yang melapisi mata.

5. Trakoma ( menular )
In
feksi pada mata yang disebabkan bakteri

Chlamyd
ia trachomatis yang berkembang biak di
lingkungan kotor atau bersanitasi buruk serta bisa
menular.

6. Keratokonjungtivitas Vernalis (KV)
Penyakit ir
itasi/peradangan pada bagian kornea

(selaput bening)
akibat alergi sehingga menimbulkan
rasa sakit.

7. Selulitis Orbitalis (SO)
Penya
kit mata akibat peradangan pada jaringan di

sekitar bo
la mata.
8. Endoftalm
itis

E
ndoftalmitis merupakan peradangan berat dalam
bola
mata sehingga bola mata bernanah. Kejadian
endo
ftalmitis merupakan kasus yang sangat jarang,
namu
n mungkin terjadi pada klien terutama setelah
menjalani operasi atau pascatrauma dengan benda
asing intraocular atau pada pengguna prosthesis mata.

Bahan Ajar Sistem Indera Penglihatan 22

9. Blefaritis


Blefaritis adalah peradangan bilateral subakut pada

tepi kelopak mata (margo palpebra). Biasanya,
blefaritis terjadi ketika kelenjar minyak di tempat
tumbuhnya bulu mata mengalami gangguan. Ketika
kelenjar minyak ini terganggu, akan terjadi
pertumbuhan bakteri yang melebihi biasanya,
menyebabkan peradangan kelopak mata. Terdapat dua
macam blefaritis, yaitu:

Blefaritis ulseratif mer
upakan peradangan tepi
kelopak atau blefaritis dengan tukak akibat infeksi
staphylococcus.
Blefaritis seboreik merupakan peradangan
menahun yang sukar penanganannya. Biasanya
terjadi pada laki-laki usia lanjut (50 tahun), dengan
keluhan mata kotor, panas, dan rasa kelilipan.

10. Glukoma


Glaukoma adalah salah satu jenis penyakit mata
de
ngan gejala yang tidak langsung, yang secara

bertahap menyebabkan penglihatan pandangan mata

semakin lama akan semakin berkurang sehingga

akhirnya mata akan menjadi buta

Bahan Ajar Sistem Indera Penglihatan 23

Hal ini disebabkan karena saluran cairan yang keluar
dari bola mata terhambat sehingga bola mata akan
membesar dan bola mata akan menekan saraf mata yang
berada di belakang bola mata yang akhirnya saraf mata
tidak mendapatkan aliran darah sehingga saraf mata akan
mati.

Bahan Ajar Sistem Indera Penglihatan 24

KESIMPULAN

1.Mata adalah organ sensorik kompleks yang mempunyai
fungsi optikal untuk melihat dan saraf untuk transduksi
(mengubah bentuk energi ke bentuk lain) bentuk sinar.

2.Struktur mata bagian luar terdiri dari alis mata, kelopak
mata, bulu mata, kelenjar air mata. Struktur mata bagian
dalam terdiri dari kornea, iris dan pupil, lensa mata,
seklera, koroid, retina, badan siliaris, saraf optik.

3.Proses mekanisme melihat dimulai ketika benda
memantulkan cahaya masuk ke mata dan diterima oleh
kornea, pupil, lensa, dan dipusatkan pada retina. Pada
retina cahaya diubah menjadi muatan listrik yang dikirim
ke otak untuk diproses melalui serabut saraf penglihatan.
Sehingga kerja otak menghasilkan orang dapat melihat
benda yang dilihatnya.

4.Kelainan mata terdiri dari kelainan fisiologis ( faktor usia )
biasa disebut dengan presbiopi, kelainan patologis
meliputi myopia, hypermetropia, astigmatisme,
henarolopi, katarak, buta warna, konjungtivitas, trakoma,
keratokonjungtivitas vernalis, selulitis, orbitalis,
endoftalmitis, blefaritis, glukoma.



Bahan Ajar Sistem Indera Penglihatan 25

DAFTAR PUSTAKA

Agung, D. (2017). Mata Manusia Sebagai Sistem Optik.
Mata Manusia Sebagai Sistem Optik, 4(1), 88–100.

Handoyo, S. Y. (2018). Gambaran Umum Sistem
Penglihatan ( mata). Anatomi Fisiologi Untuk Paramedis,
19–45. http://repository.unimus.ac.id/1072/3/BAB II.pdf

Iswari, M., & Nurhastuti. (2018). Anatomi, Fisiologi Dan
Genetika. Journal of Chemical Information and Modeling,
53(9), 1. http://repository.unp.ac.id/20541/1/BUKU
Anatomi, Fisiologi dan Genetika edit.pdf

Maulidasari, M. Rezki Muamar, F. M. N. (2020). Alat Indra

Pada Manusia. Modul, 1–26.

https://lmsspada.kemdikbud.go.id/mod/resource/view.ph

p?id=99858

Siregar, I. Y. (2021). Keterpaduan Fungsi Sistem Indera
Manusia Menurut Pandangan SAINS Terintegrasi dengan
Al Quran dan Hadist. 6.

Wahyuni. (2022). Gambaran Visus Mata Pada Siswa Kelas

V Sebagai Deteksi Ketajaman Penglihatan Di Sd Negeri 1

Kamasan. 9–26.







Bahan Ajar Sistem Indera Penglihatan 26


Click to View FlipBook Version