The words you are searching are inside this book. To get more targeted content, please make full-text search by clicking here.

Alkisah, ada dua putri dari Kerajaan Daha yang sifatnya berlawanan, Candra Dewi yang baik hati dan Dewi Galuh yang angkuh. Dewi Galuh merasa iri hati karena saudarinya akan menikah dengan calon suami yang tampan nan rupawan. Alhasil Dewi Galuh mengutuknya menjadi seekor Keong Emas. Apa yang akan terjadi selanjutnya?

Cerita ini mengajarkan kita untuk tidak merasa iri hati karena hal itu dapat menjerumuskan kita untuk melakukan hal-hal buruk lainnya, seperti kisah salah seorang putri dalam cerita ini.

Ilustrasi Oleh: Lyvia Amabel

Discover the best professional documents and content resources in AnyFlip Document Base.
Search
Published by lyvia.amabel, 2021-11-16 14:46:09

Legenda Keong Mas

Alkisah, ada dua putri dari Kerajaan Daha yang sifatnya berlawanan, Candra Dewi yang baik hati dan Dewi Galuh yang angkuh. Dewi Galuh merasa iri hati karena saudarinya akan menikah dengan calon suami yang tampan nan rupawan. Alhasil Dewi Galuh mengutuknya menjadi seekor Keong Emas. Apa yang akan terjadi selanjutnya?

Cerita ini mengajarkan kita untuk tidak merasa iri hati karena hal itu dapat menjerumuskan kita untuk melakukan hal-hal buruk lainnya, seperti kisah salah seorang putri dalam cerita ini.

Ilustrasi Oleh: Lyvia Amabel

Ilustrasi Oleh: Lyvia Amabel



Pada zaman dahulu kala, hidup se-
orang raja yang bernama Kertam-
arta. Ia memimpin sebuah kerajaan
yang makmur dan sentosa, kerajaan tersebut
adalah kerajaan Daha.

Raja Kertamarta mempunyai dua orang putri yang cantik,
bernama Candra Kirana dan Dewi Galuh. Mereka hidup
berbahagia dan serba berkecukupan.

1

Suatu hari, seorang pangeran yang tampan dan
rupawan dari Kerajaan Kahuripan berkunjung ke
Kerajaan Daha. Pangeran tersebut bernama Raden Inu
Kartapati.

Pangeran tersebut datang untuk melamar Candra
Kirana dan sangat disambut baik oleh Raja Kertamarta.
Sang raja menerima lamaran tersebut dan Candra
Kirana akhirnya ditunangkan dengan Raden Inu.

2

Namun, pertunangan tersebut
membuat saudara satu-satunya Candra
Kirana, yaitu Dewi Galuh, merasa iri dengki.
Sebab, Dewi Galuh merasa Raden Inu lebih

cocok dengannya dibanding saudara
perempuannya tersebut.

3

Dewi Galuh pun gelap mata hingga akhirnya
ia pergi ke kediaman nenek sihir dan
meminta bantuannya untuk menyi-
hir Candra Kirana menjadi
keong.
Nenek Sihir pun menuruti permintaan Dewi Galuh, dan
mengutuk Candra Kirana menjadi Keong Emas, lalu mem-
buangnya ke sungai.

4

Di lain hari, seorang nenek yang baik hati mencari ikan
dengan jala di sungai. Tanpa disadarinya, Keong Mas ter-
sangkut di jala nenek tersebut dan terbawa pulang.

5

Keesokan harinya sang nenek kembali ke sungai, tapi
malang nasibnya karena tidak ada satu pun ikan yang
tertangkap di jalanya. Sang nenek lalu pulang dengan
perasaan sedih dan betapa kagetnya ia ketika melihat
banyak macam makanan sudah tersedia di meja makan.

6

Nenek tersebut bertanya-tanya siapakah
gerangan yang memasakkan semua
makanan itu untuknya. Kejadian tersebut
terjadi setiap hari, sehingga nenek menjadi
penasaran.

7

Pada suatu pagi sebelum pergi ke sungai, nenek
mengintip apa yang terjadi di rumahnya. Betapa
kagetnya ia melihat Keong Mas berubah menjadi wanita
cantik. Ia pun pergi menyapa wanita cantik tersebut.

8

Siapakah kamu, wahai putri cantik, dan dari
manakah asalmu?" tanya sang nenek.
"Aku adalah putri Kerajaan
Daha yang disihir menjadi

keong emas oleh nenek
sihir utusan saudaraku
yang iri kepadaku," kata

Keong Mas.

Setelah menjawab pertanyaan nenek,
Candra Kirana berubah kembali menjadi

Keong Mas.

9

Sementara itu, Raden Inu tak mau diam saja ketika tahu
Candra Kirana menghilang. Ia pun mencarinya dengan
cara menyamar menjadi rakyat biasa.

10

Nenek sihir pun akhirnya tahu dan
mengubah dirinya menjadi gagak
untuk mencelakai Raden Inu.

Raden Inu kaget sekali melihat burung
gagak yang bisa berbicara dan mengeta-

hui tujuannya. Ia menganggap burung
gagak itu sakti dan menurutinya, padahal

Raden Inu diberikan arah yang salah.

11

Di perjalanan, Raden Inu bertemu dengan seorang kakek
yang sedang kelaparan, lalu diberinya kakek itu makan.

Ternyata kakek itu adalah orang sakti yang baik, ia
menolong Raden Inu dari burung gagak itu. Kakek
tersebut membantu mengusir burung gagak hingga
menjadi asap. Sang kakek juga memberi tahu Raden Inu
di mana keberadaan Candra Kirana.

12

Raden Inu segera
berjalan menelusuri

hutan dan setelah
berhari-hari, akhirnya
ia menemukan Candra

Kirana yang sedang
memasak di sebuah
gubuk yang sangat

reok.

Kutukan dari nenek sihir pun meng-
hilang karena perjumpaan itu.

13

Raden Inu kemudian memboyong tunan-
gannya beserta nenek yang baik hati
tersebut ke istana, dan Candra Kirana
menceritakan perbuatan Dewi
Galuh pada Raja Kertamarta.

Raja Kertamarta meminta maaf kepada
Candra Kirana dan sebaliknya, Dewi Galuh

mendapat hukuman yang setimpal.

14

Karena Dewi Galuh merasa takut, dia
melarikan diri ke hutan.

15

Akhirnya, pernikahan Candra Kirana dan Raden Inu
pun berlangsung dengan pesta yang sangat
meriah dan mereka hidup bahagia selamanya.
-

16

Pesan Mol

Dari cerita ini kita belajar bahwa tidak
baik untuk merasa iri dengki karena hal
itu akan menjerumuskan kita ke hal-hal
yang tidak baik. Kita juga belajar bahwa

setiap hal dalam hidup pasti ada
konsekuensinya. Ingatlah, bahwa
kebaikan pasti akan menemukan

jalannya.

Sumber:
https://kumparan.com/kabar-harian/cerita-keong-mas-si

ngkat-dongeng-legenda-jawa-timur-1wnL43OOalZ

Alkisah, ada dua putri dari Kerajaan
Daha yang sifatnya berlawanan,
Candra Dewi yang baik hati dan Dewi
Galuh yang angkuh. Dewi Galuh merasa
iri hati karena saudarinya akan
menikah dengan calon suami yang
tampan nan rupawan. Alhasil Dewi
Galuh mengutuknya menjadi seekor
Keong Emas. Apa yang akan terjadi

selanjutnya?
Cerita ini mengajarkan kita untuk tidak
merasa iri hati karena hal itu dapat
menjerumuskan kita untuk melakukan
hal-hal buruk lainnya, seperti kisah

salah seorang putri dalam cerita ini.

Ilustrasi oleh
Lyvia Amabel
00000043890


Click to View FlipBook Version