4. Daro Baro
Daro Baro adalah pakaian adat Aceh yang digunakan oleh perempuan Aceh. Pakaian adat ini juga merupakan pakaian pengantin wanita, sehingga hanya digunakan saat acara pernikahan. Atasannya berlengan panjang yang menyerupai baju kurung. Kemudian bagian kerah pada kemejanya terdapat sulaman benang emas yang khas seperti pakaian China.
Untuk bentuknya, pakaian ini memiliki panjang hingga pinggul sehingga menutupi seluruh lekuk tubuh dan aurat pemakainya. Jika pakaian adat pria memiliki warna yang lebih gelap, pada pakaian wanita warna pakaiannya cenderung lebih cerah, seperti kuning, merah, ungu, ataupun hijau.
5. Patam Dhoe
Pakaian adat Aceh dan fungsinya selanjutnya adalah Patam Dhoe. Patam Dhoe adalah penutup kepala yang digunakan oleh para wanita Aceh. Penutup kepala ini dilapisi dengan bunga segar yang disebut Patam Dhoe.
Penutup kepala ini berbentuk seperti mahkota, dan bagian tengahnya diukir membentuk motif daun sulur. Di sisi lainnya, motif pada penutup kepala ini terdapat motif yang disebut Boengong Kalimah yang dikelilingi dengan bulatan.
6. Kain Samping
Pada pakaian adat Aceh sering ditemukan kain sebagai pelengkapnya yang bisa dililitkan di pinggang. Kain disebut dengan nama Kain Samping. Kain samping ini memiliki motif songket atau tenunan yang khas.
7. Aceh Gayo
Pakaian adat Aceh Gayo adalah pakaian adat yang belum mengalami perubahan secara modern. Dahulu, pakaian adat ini banyak dikenakan oleh Suku Gayo. Pakaian ini terdiri dari atasan yang berwarna putih, ponok atau keris, celana, tanggang, sarung, cincin, genit rante, dan gelang.
Itulah 7 pakaian adat Aceh dan fungsinya. Semoga informasinya bermanfaat.
Editor: Nani Suherni