Renungan di penghujung tahun

Sejenak kenangan saya terbang tinggi dan mendarat di bangku kelas di sebuah kota kecil. Kala itu sunyi senyap meliputi seisi kelas. Hening. Sangat hening. Bahkan udara pun terasa dingin menusuk tulang.

Sepanjang ingatan saya yang pendek ini, tak ada kalimat yang mampu membuat sunyi seisi kelas kecuali kalimat yang satu itu. Bahkan murka sang guru pun tak akan sanggup membuat seisi kelas hening. Pasti masih saja ada yang berbisik-bisik di pojok kelas. Setidaknya, sejuta umpatan masih bergelut di kepala.

Saat kalimat sakti itu terucap, seketika itu juga bibir terkatup rapat. Lidah terasa kelu. Bahkan otak pun serasa berhenti berdenyut. Bahkan mungkin ada segelintir orang yang berharap Tuhan tak pernah menciptakan kalimat menakutkan itu.

Ada pertanyaan? …. Lalu seketika itu pula hening meliputi.