Cegah DBD dengan Tanaman Hias Pengusir Nyamuk

tanaman-lavender

(Dokumentasi Penanaman Lavender)
Iklim tropis memang lokasi yang rentan berkembangbiaknya nyamuk. Kondisi cuaca hujan maupun panas serta adanya genangan air, membuat telur-telur nyamuk dapat menetas dengan baik dan tepat waktu. Berbagai upaya pencegahan maupun penangan penyakit DBB telah dilakukan pemerintah yang tentunya membutuhkan bantuan kesadaran masyarakat pula. Pencegahan penyakit DBD juga dapat dilakukan oleh masyarakat sejak dini yaitu dengan menanam tanaman yang dapat mengusir nyamuk.

Tanaman pengusir nyamuk ini dapat ditanam di pot, baik itu disimpan di dalam maupun di luar rumah. Bahkan dapat pula dijadikan tanaman hias di dalam rumah. Tanaman ini bisa diletakkan di sudut- sudut ruangan dalam rumah sebagai media pengusir nyamuk. Sementara untuk penempatan di luar rumah sebaiknya diletakkan dekat pintu, jendela atau lubang udara lainnya agar aroma tanaman terbawa angin masuk ke dalam ruangan. Pengurangan populasi nyamuk dapat dilakukan lebih aman, mudah dan bersifat kontinyu yaitu dengan memanfaatkan tanaman-tanaman. Beberapa jenis tanaman yaitu zodia, genarium, serai wangi dan lavender. Tanaman lavender lebih ampuh untuk mengusir nyamuk karenamemiliki kandungan zat linalool dan lynalyl acetate.

LINE-ALBUM-300722-Kuliah-Kerja-Nginep-220811

(Dokumentasi Pemilihan Bibit Lavender)
Nyamuk Aedes aegypti senang hidup di tanaman rimbun. Jadi, dr. Saleha merekomendasikan agar menghindari tanaman yang terlalu rimbun. Kalaupun mau memelihara tanaman rimbun, sebaiknya diselingi dengan tanaman antinyamuk. Tanaman antinyamuk adalah tanaman yang mengeluarkan aroma menyengat. Beberapa tanaman yang tegolong antinyamuk seperti, kayuputi, sereh, jahe, lengkuas, kemangi, kencur, jeruk purut, lavender, dan zodia. Tanaman-tanaman tersebut tidak sukai oleh nyamuk. “Diantara semua tanaman tersebut, zodia yang paling mengeluarkan bau yang tidak disukai nyamuk,” jelas dr. Saleha. Sementara itu, sebagai rekomendasi, Kamu bisa menyaring air buah jeruk purut dan taruh di kamar. Atau, Kamu juga bisa menggeprek serei, ambil airnya, kemudian taruh juga di kamar. Pastikan airnya diganti setiap 2 – 3 hari sekali.

Penulis : Muhammad Rafli Putra Zeidir (Fakultas Peternakan dan Pertanian)
Editor : Hendrik Anggi Setiawan S.Pi M.Si
Lokasi : Kelurahan Jatingaleh,Kecamatan Candisari,Kota Semarang.